Monday, April 30, 2012

Mawar : Herb of The Year 2012


Mawar : Herb of The Year 2012

Bisa jadi bahan makanan, minuman, produk kecantikan, perawatan tubuh, dan obat

.

Siapa bilang ajang pemilihan hanya milik para ratu kecantikan? Setiap tahun, The International Herbs Association, sebuah organisasi perkumpulan pemerhati herba di Amerika, juga memilih satu herba yang layak menjadi juara. Syaratnya, herba tersebut harus cantik luar dalam; menarik secara fisik, bermanfaat bagi kesehatan, dan aman dikonsumsi sebagai bahan makanan.

Tahun ini, gelar Herb of The Year 2012 diraih oleh mawar (rosaceae), tanaman yang dikenal dengan bunganya yang berwarna-warni. Rupanya, bunga yang satu ini tidak hanya bermanfaat dalam merawat kecantikan. Sejak berabad-abad yang lalu, ia telah digunakan secara tradisional untuk mengatasi gangguan kesehatan, terutama yang berhubungan dengan organ pencernaan. Belakangan, beberapa penelitian juga mengungkap bakatnya yang terpendam, antara lain sebagai sumber antioksidan, antibiotik, antiseptik, sekaligus antiradang.

 

Lambang cinta

Mawar, atau sering juga disebut rose atau kembang roos, merupakan tanaman yang bisa ditemukan di berbagai penjuru dunia. Tanaman perdu yang tingginya berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter ini bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi, selama tanahnya cukup air dan kaya bahan organik.

Secara umum, mawar dikelompokkan berdasarkan penampilan dan karakter tumbuhnya. Yaitu mawar semak yang sering ditanam sebagai pagar, mawar kerdil yang biasa ditanam di dalam pot, mawar pohon, dan mawar liana yang tumbuhnya merambat. Terdiri dari sekitar 150 spesies, bentuk bunga, warna, ukuran, dan kekuatan aromanya sangat bervariasi.

Tidak ada yang bisa memastikan, kapan pertama kali bunga mawar ditemukan di dunia. Namun, berdasarkan fosil yang ditemukan di Colorado, Amerika Serikat, para arkeolog memperkirakan mawar sudah ada sejak 40 juta tahun yang lalu.

Beberapa sumber mencatat, mawar sudah ditanam di Cina sejak tahun 1500 Sebelum Masehi. Namun sumber lain mengatakan, mawar aslinya dari Persia. Nebukadnezar, raja Persia, adalah orang yang pertama kali memanfaatkan mawar untuk berbagai kepentingan. Mulai dari tanaman hias yang ditanam di Taman Gantung Babilonia, bunganya diolah menjadi minyak wangi, bahkan daunnya dijadikan pengisi alas tempat tidur.

Kalau selama ini bunga mawar sering menjadi lambang cinta, berkah, atau harapan, itu juga ada alasannya. Dalam mitologi Yunani, mawar merupakan tanaman istimewa. Konon, ia diciptakan oleh Chloris, seorang dewi bunga. “Pada suatu hari, Chloris menemukan tanaman yang sesungguhnya merupakan jelmaan bidadari. Ia lalu meminta pertolongan Aphrodite (dewi cinta) dan Dionysus (dewa anggur) agar menyiraminya dengan doa. Setelah itu, Zephyr, dewa angin, meniupkan awan yang tergantung di langit. Apollo, sang Dewa Matahari, pun menyinarinya. Tanaman yang tumbuh di sebidang tanah itu pun mekar, menjadi bunga mawar,” tutur Sheila Pickles dalam bukunya yang berjudul The Languages of Flowers. (N)

Penulis : Dyah Pratitasari

Simak artikel lengkapnya di Nirmala 01/Tahun 12, edar 1 Januari 2012

No comments:

Post a Comment